Terdapat 3 kompetensi yang saya rasa sangat-sangat berat di Sekolah Kejuruan Prodi Multimedia :
1. Membuat Gambar Kunci untuk Animasi
2. Membuat Gambar Clean-up dan Sisip
3. Membuat Animasi Stop Motion (Bidang Datar)
Substansi ketiga kompetensi diatas adalah dalam kategori Pra Produksi. Di dalam fungsi sebuah storyboard, adalah bagaimana kita dapat memanajemen sebuah produksi dengan akurat. Menyampaikan ke bagian produksi yang hasilnya dapat diharapkan sesuai dengan imaginasi seorang director ataupun orang-orang "above the line".
Perkembangan didunia komputer sangatlah pesat dalam hal ini,berbagai macam software sudah mampu membuat gambar kunci kamera (storyboard) beserta artis dan ornamennya secara instan. Salah satunya yang saya gunakan sebagai acuan adalah software FrameForge 3D. Namun saya rasa juga sangat berat juga untuk dilakukan di lingkungan siswa SMK meskipun berlabel instan.
Jika siswa dapat menguasai software ini, maka ketiga kompetensi diatas dapat tercapai, bahkan bisa lebih.., mulai dari gambar kunci, penataan kamera, set lokasi, dan sebagainya sehingga tingkat keakuratan apa yang diimpikan (dikonsep) oleh seorang Director dapat terealisasi dengan tingkat reduksi kualitas yang kecil. Dapat dibayangkan jika seorang kameramen tinggal lihat preview (termasuk arah kamera secara dolly ataupun tilt). Sutradara gak bakal bentak-bentak lagi tentang apa kemauannya.
Untuk lebih jelasnya software ini, silahkan kunjungi
http://www.frameforge3d.com/pitch-page.php
Hingga kini saya masih menggunakan cara kuno "Shot List" sebagai panduan produksi video atau film buat siswa SMK. Namun lebih mengena ke siswa karena kemudahannya walaupun hasil jauh dari impian si director. Yang penting jalan dulu. Kesulitan terbesar adalah soal biaya, maka dari itu saya menggunakan metode seperti ini.
Metodenya adalah :
1. Presentation Session :Siswa mengajukan proposal produksi secara simple yang terdiri dari latar belakang, tujuan, sipnosis dan yang utama adalah Biaya.Memakai slide diproyeksikan dan akan mendapat komentar baik dr siswa lain maupun guru. Jika ACC, maka ke tahap 2.
2. Full Script : Siswa mengumpulkan script secara penuh, kayakcerpen atau bahkan novel.Jika acara non drama maka cukup daftar sesi
3. Camera Shot List : Menentukan angle dari kamera, suara dan set designer-nya. List ini sesuai dengan sekuen alur cerita
4. Pembagian shot list berdasarkan lokasi, soal hari di cerita dapat dimanipulasi.
-- Jalan ama casting pemeran, ijin lokasi, peralatan dll ---
-- Kemudian produksi, dll.. ---
-- Terakhir adalah editing sesuai dengan list alur cerita ---
Saya telah mencoba 3 buku yang gagal dicerna siswa SMK yakni 2 buku dari sesepuh TVRI dan 1 buku keluaran penerbit terkenal asal Jogja.
3 Blog dari Dosen komunikasi juga terlalu teoritis banget...
So.... show must go on..
Untuk RPP-nya, maaf... nyusun belakangan aja. :)
Updated :Software ini dapat digunakan sebagai pengganti storyboard.